Membangun Kepercayaan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Penyintas ODGJ di RS Dadi Sulawesi Selatan

Kesehatan mental masih sering dianggap sebagai topik sensitif dalam masyarakat. Seringkali, mereka yang pernah mengalami gangguan jiwa atau dikenal sebagai Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menghadapi tantangan berat ketika kembali ke lingkungan sosial mereka. Stigma, kurangnya pemahaman, serta ketakutan yang tidak beralasan sering kali menjadi hambatan bagi para penyintas untuk diterima kembali oleh masyarakat. RS Dadi, sebagai Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) di Provinsi Sulawesi Selatan, memiliki komitmen besar dalam mengubah pandangan ini. Melalui bagian rehabilitasi psikososial, RS Dadi berusaha membekali para penyintas ODGJ dengan keterampilan yang memungkinkan mereka kembali mandiri dan produktif di masyarakat.


Mengapa Pemberdayaan Penyintas ODGJ Penting?

Masyarakat sering kali kurang memahami bahwa gangguan jiwa adalah kondisi medis yang bisa diobati. Mereka yang menjalani proses pemulihan memerlukan dukungan, baik dari keluarga, lingkungan, maupun institusi kesehatan seperti RS Dadi. Di RS Dadi, penyintas ODGJ tidak hanya dirawat secara medis, tetapi juga diberdayakan melalui berbagai pelatihan keterampilan yang memungkinkan mereka kembali produktif. Program pemberdayaan ini tidak hanya menguntungkan penyintas secara pribadi, tetapi juga membantu keluarga dan lingkungan dalam menerima mereka secara positif.


Program Pelatihan Keterampilan di Bagian Rehabilitasi Psikososial RS Dadi

RS Dadi Sulawesi Selatan tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga mengembangkan program pelatihan keterampilan bagi penyintas ODGJ melalui bagian rehabilitasi psikososial. Berikut adalah beberapa keterampilan yang diajarkan:

1. Keterampilan Kebersihan

Menjadi petugas kebersihan adalah salah satu profesi yang sederhana namun sangat bermanfaat bagi para penyintas. Melalui bagian rehabilitasi psikososial, mereka dilatih menjaga kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar ruangan. Selain membantu menjaga kebersihan fasilitas RS, keterampilan ini juga meningkatkan disiplin diri dan rasa tanggung jawab.

2. Keterampilan Menjahit dan Tata Busana

RS Dadi menyediakan pelatihan menjahit dan tata busana bagi penyintas ODGJ. Keterampilan ini cukup berharga dan bisa dijadikan sumber penghasilan, baik dengan bekerja di tempat usaha garmen atau membuka jasa jahit kecil-kecilan di rumah. Para penyintas dilatih dari tahap dasar, seperti menjahit tangan hingga menggunakan mesin jahit, hingga teknik sederhana dalam pembuatan pola dan desain.

3. Kegiatan Kreatif dan Produktif Lainnya

Selain dua keterampilan di atas, bagian rehabilitasi psikososial RS Dadi juga menyediakan kegiatan lain yang dapat menumbuhkan kreativitas para penyintas, seperti kerajinan tangan. Kegiatan ini melatih keterampilan motorik halus serta melatih mereka untuk lebih fokus dan sabar dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.


Manfaat Keterampilan untuk Penyintas dan Keluarga

Program keterampilan ini memiliki dampak positif yang luas. Pertama, keterampilan yang mereka miliki membuat para penyintas merasa lebih percaya diri dan memiliki harga diri. Rasa berdaya ini penting dalam proses pemulihan mereka, karena penyintas merasa mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Kedua, keterampilan ini meringankan beban keluarga. Dengan adanya keterampilan menjahit, misalnya, penyintas dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga atau bahkan menjadi sumber penghasilan tambahan. Bagi keluarga, hal ini mengurangi kecemasan tentang masa depan anggota keluarga yang telah pulih dari gangguan jiwa.

Ketiga, keterampilan yang dikuasai juga memudahkan para penyintas untuk diterima di masyarakat. Sebagai contoh, jika penyintas mampu bekerja sebagai petugas kebersihan atau membuka usaha jahit, mereka dapat hidup mandiri tanpa tergantung pada dukungan finansial dari orang lain. Hal ini membuka peluang bagi penyintas untuk diterima lebih luas dalam lingkungan sosial mereka.

Tantangan dan Langkah Membangun Kepercayaan Masyarakat

Meskipun program ini memberikan dampak yang signifikan, masih ada tantangan dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap penyintas ODGJ. Beberapa masyarakat masih memiliki prasangka bahwa penyintas ODGJ berpotensi membahayakan. Di sinilah pentingnya peran bagian rehabilitasi psikososial RS Dadi dalam memberikan edukasi publik agar masyarakat memahami bahwa penyintas yang telah pulih memiliki potensi besar untuk hidup normal.

Sebagai bagian dari program sosialisasi, RS Dadi kerap mengadakan kegiatan bersama masyarakat, seperti bazar atau pameran hasil karya penyintas. Kegiatan ini bukan hanya untuk memperkenalkan produk, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa penyintas ODGJ mampu berprestasi dan berkontribusi di tengah masyarakat. Selain itu, bagian rehabilitasi psikososial RS Dadi juga secara aktif memberikan penyuluhan dan informasi melalui media sosial dan seminar mengenai pentingnya dukungan sosial bagi penyintas ODGJ.

Harapan ke Depan untuk RS Dadi dan Penyintas ODGJ

Dukungan dari masyarakat merupakan elemen penting dalam kesuksesan program rehabilitasi. Masyarakat yang memahami dan menerima akan menjadi fondasi bagi penyintas untuk kembali berbaur dan berkontribusi secara positif. Oleh karena itu, harapannya adalah agar semakin banyak masyarakat yang terbuka untuk memahami dan menerima penyintas ODGJ. Dengan demikian, mereka dapat hidup dengan martabat dan menjadi bagian dari kehidupan sosial tanpa diskriminasi.

Bagian rehabilitasi psikososial RS Dadi terus berupaya meningkatkan program pemberdayaan dan menggalang dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, RS Dadi optimis bahwa kepercayaan masyarakat terhadap penyintas ODGJ dan terhadap rumah sakit akan terus tumbuh. Bersama-sama, kita bisa mewujudkan lingkungan yang inklusif dan suportif, di mana semua orang, termasuk penyintas ODGJ, memiliki kesempatan untuk hidup dengan layak, sehat, dan bermakna.